Ada yang bisa kami bantu?
Klik untuk chat dengan customer support kami

● online 62818283103

● online
- BENCANA LONGSOR DAN KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT....
- ARITMATIKA SOSIAL BERBASIS HIGHER ORDER THINKING....
- IBU ANTARA KARIER DAN KELUARGA....
- SAJAK CINTA UNTUK IBU (Antologi Puisi)....
- SUPERVISI AKADEMIK Meningkatkan Kompetensi Guru....
- Bekantan Bijak & Misteri Sungai Seleq: Kumpulan Ce....
- ANTOLOGI GEGURITAN....
- JARI AJAIB Rahasia Belajar Menghitung, Membaca, da....
Menumbuhkan Soft Skills Kewirausahan Siswa melalui Market Day
Oleh: Herni Karjawati, S.Pd., M.Pd.*
Salah satu tujuan Negara Republik Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam mukodimah pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 disana sangat jelas menyebutkan mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain dalam bidang pendidikan, pembangunan juga berupaya meningkatkan kualitas manusia Indonesia guna mewujudkan masyarakat yang maju, hal tersebut sebagaimana telah diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pendidikan bertujuan untuk menghasilkan lulusan atau sumber daya manusia (SDM) yang cerdas dan kompetitif. Lulusan tersebut diharapkan selain menguasai hard skills juga harus memiliki soft skills. Agar tujuan tersebut tercapai, maka penyelenggara pendidikan harus mengupayakan terjadinya transform of knowledge dan transform of value secara seimbang.
Soft skills adalah kompetensi-kompetensi diri tidak terlihat yang diperlukan dalam pembelajaran, misalnya kompetensi siswa dalam bekerjasama, integritas dan lain-lain (Ichsan & Ariyanti, 2005:5). Kemampuan soft skill menjadi sesuatu yang penting dan dipertimbangkan oleh banyak lembaga dalam pengembangan lulusan dimasa depan, selain keterampilan-keterampilan teknis yang harus dimiliki (Majid, dkk, 2012:1036).
Soft skills dapat diterapkan dalam proses pembelajaran yang diselenggaran oleh guru dalam proses belajar mengajar, mulai dari menyusun silabus dengan mencantumkan nilai karakter yang harus dikuasai peserta didik, kemudian dalam rancangan proses pembelajaran, yang dikreatifkan pada kemampuan guru dalam pengelolaan kelas.
Jadi di sini dibutuhkan keterampilan guru dalam mengolah pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas ataupun laboratorium, yang mana dapat menanamkan serta mengembangkan nilai-nilai toleransi, kerja sama, saling menghargai, gotong royong, dan lain-lain. Selain kepandaian mengolah pembelajaran soft skills ini akan lebih efektif jika diikuti dan harus disertai dengan teladan dari guru yang bersangkutan.
Pengembangan sotf skills dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat melalui kegiatan kepanduan, kepecinta-alaman, palang merah remaja, maupun olah raga, dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya. Dari kegiatan-kegiatan tersebut peserta didik akan banyak memperoleh nilai-nilai karakter yang baik secara langsung maupun tidak langsung harus diikuti dan dipraktikan, baik itu nilai sportifitas, kedisiplinan, keterampilan, kemampuan berkomunikasi, kepemimpinan, beretika, dan sebagainya.
Hard skill berkaitan dengan kemampuan pengetahuan (kognitif) sedangkan soft skills berkaitan dengan sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotorik). Untuk memperoleh keseimbangan antara hard skills dengan soft skills perlu ditanamkan dan dilatihkan dari dini pada setiap orang sejak siswa SD (Rusmardiana, 2016:99).
Soft skills juga diartikan sebagai kecakapan hidup berupa keterampilan untuk membekali dirinya sendiri, bermasyarakat atau berkelompok, atau serta dengan Tuhan. Dengan soft skills akan dapat menjadikan seseorang merasa diakui keberadaannya di lingkungannya yang di dalamnya termaktub keterampilan dalam berkomunikasi, keterampilan berkelompok, keterampilan berbahasa, keterampilan emosional, keterampilan spiritual serta memiliki moral dan etika (Elfindri dkk, 2010:67).
Kemampuan soft skills siswa dapat ditunjukkan dengan atribut-atribut soft skills yang dipakai untuk mengetahui kemampuan soft skills siswa pada suatu proses pembelajaran, antara lain: kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dalam kelompok, kreativitas, berpikir kritis, percaya diri, dan kemampuan pemecahan masalah.
Sedangkan Market day adalah kegiatan belajar entrepreneur, yang mana anak-anak dibimbing caranya mempromosikan suatu produk pada temannya, pendidik, maupun untuk orang luar. Aktivitas tersebut umumnya dilakukan bazar atau pasar yang dilaksanakan di sekolahnya. Market day bisa saja menumbuhkan rasa kepercayaan dirinya, meningkatkan kemampuan berkomunikasi anak dan membentuk kecerdasan berbisnis anak (Zultiar & Siwiyanti, 2017:19).
Market day merupakan bagian dari pendidikan yang tujuannya menerangkan penafsiran dan kesadaran yang pastinya lebih lengkap mengenai kehidupan, mengelola struktuk emosi dan mental yang lebih setimbang, hingga membentuk perilaku sehari-hari yang lebih terang dari priode ke priode selanjutnya (Zultiar, 2017:20). Market day dalam sebuah waktu yang mana anak dengan bergiliran dalam berniaga di sekolahnya, baik dalam berjualan konsumsi pangan maupun produk lainnya, pada aktivitas tersebut memiliki sesuatu yang berisikan ilmu yang cukup bermakna yakni anak-anak berinteraksi langsung kepada orang tuanya.
Pendidikan kewirausahaan memiliki tujuan memberikan keterampilan dan kecakapan hidup life skill agar dapat dimanfaatkan siswa dalam kehidupan sehari-hari. Program pendidikan pengembangan diri melalui pendidikan kewirausahaan yang dilakukan di sekolah dasar (SD) dapat dikemas dalam kegiatan market day.
Market day dirancang untuk memberikan pembelajaran kepada anak didik tentang semangat dan jiwa enterpreneurship (kewirausahaan). Market day dikembangkan di sekolah adalah salah satu bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang termuat dalam kurikulum pengembangan diri. Program pendidikan market day tersebut diimplementasikan dalam bentuk pembelajaran di kelas (pembelajaran konsep-konsep kewirausahaan yang terintegrasi ke seluruh mata pelajaran). Selain itu pendidikan market day juga diimplementasikan dalam bentuk praktik berjualan secara langsung yang dilakukan di sekolah dan di luar sekolah. Kedua bentuk pembelajaran market day yang termuat dalam kurikulum pengembangan diri tersebut bertujuan untuk membentuk budaya kemandirian dan jiwa kewirausahaan pada siswa.
*Penulis adalah Pendidik di SD Negeri 1 Larangan Kec. Pagentan Kab. Banjarnegara Jawa Tengah
Tags: banjarnegara, guru, kewirausahaan, market day, motivasi, Pendidikan, sekolah dasar, soft skills
Menumbuhkan Soft Skills Kewirausahan Siswa melalui Market Day
Di jelaskan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tahun 2007 tentang standar Kompetensi Kepala Sekolah berikut ini, yakni: dimensi kompetensi kepribadian,... selengkapnya
Pandemi Covid-19 berdampak kepada terjadinya perubahan di berbagai sektor, salah satunya adalah pendidikan. Kondisi Pendidikan pada masa itu menyebabkan ketertinggalan... selengkapnya
Minat baca Bangsa Indonesia saat ini masih sangat memprihatinkan, hal ini dapat tercermin dari data yang disajikan melalui hasil survei... selengkapnya
Keluarga merupakan institusi pendidikan pertama bagi anak, proses pembelajaran pertama anak diperoleh dari lingkungan keluarganya. William Bennett menyampaikan keluarga merupakan... selengkapnya
Oleh: Aad Tugiono, S.Pd. Pendidik di SD Neger 25 Tumbang Titi Kab. Ketapang Provinsi Kalimantan Barat Perempuan hingga saat... selengkapnya
Oleh: Herni Karjawati, S.Pd., M.Pd.* Salah satu tujuan Negara Republik Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam mukodimah pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 disana... selengkapnya
Belajar merupakan suatu proses yang kompleks dimana proses tersebut terjadi dalam diri setiap manusia sepanjang hidupnya, sejak dia lahir (masih... selengkapnya
Korupsi di negeri kita tercinta ini sepertinya sudah terlanjur mendarah daging, ibaratkan penyakit sudah sampai tahap kronis dan stadium tertinggi.... selengkapnya
Oleh: Indra Hari Purnama (Penulis & Founder Rumah Baca Purnama) “Berikan aku 1000 orang tua, maka akan aku cabut semeru... selengkapnya
Facebook, siapa yang tidak tahu dan menggunakan situs ini? Banyak orang sudah menggunakan jaringan facebook baik pelajar, mahasiswa, profesional dan... selengkapnya
Penulis: Ismularti Editor : Indra Hari Purnama Buku antologi puisi PESAN HUJAN ini sangat menarik untuk dibaca dan dijadikan… selengkapnya
Rp 38.500 Rp 47.700Penulis: I Nengah S. Kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) merupakan kemampuan tingkat berpikir yang tidak hanya berdasarkan pada kemampuan mengingat,… selengkapnya
Rp 59.900 Rp 68.000Pandemi Covid-19 bukan menjadi alasan dan penghalang untuk tidak belajar, banyak cara yang dapat dilakukan untuk tetap belajar, baik secara… selengkapnya
Rp 104.900 Rp 124.000Penulis: Yulisa Suryanila Konsep pembelajaran menggunakan Metode Pembelajaran Multi Level Learning (MLL) ini berawal dari rasa kekhawatiran guru mata pelajaran… selengkapnya
Rp 48.900 Rp 54.000Penulis: Dr. Andhi Supriyadi, ST., SH., SE., MM., MH. 240 halaman Ivory 260 HVS 70 ISBN : 978-623-8500-02-4 Buku ini… selengkapnya
Rp 73.900 Rp 80.900Penulis: OTMAYENI Matematika terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran. Matematika adalah ilmu tentang logika… selengkapnya
Rp 59.000 Rp 68.000Penulis: NININGSIH, S.Pd.SD. Buku Njemparing Teh yang sedang Anda baca merupakan antologi puisi yang ditulis seorang guru sekaligus perempuan pemetik… selengkapnya
Rp 35.500 Rp 42.000Penulis: Elyah Hanifah, M.Pd. Buku ini memuat semua materi Bahasa Indonesia Kelas X berdasarkan Kurikulum 2013 Revisi 2019 Untuk SMA/SMK/MAK… selengkapnya
Rp 69.999 Rp 76.000Penulis: Titin Kartini Buku ini berisi tentang penggunaan model pembelajaran, ada banyak model pembelajaran yang dapat digunakan salah satunya adalah… selengkapnya
Rp 48.900 Rp 54.000Penulis: Kh. Titik Setyowati, S.Pd., M.M.Pd. Pembelajaran menulis puisi sering kali dihadapkan pada banyak kendala seperti kemampuan guru dalam… selengkapnya
Rp 57.000 Rp 64.000
Saat ini belum tersedia komentar.