Whatsapp

Ada yang bisa kami bantu?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Customer Support
● online
Customer Support
● online
Halo, perkenalkan saya Customer Support
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Kontak Kami
Member Area
Rp
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Buka jam 08.00 s/d jam 16.00 , Sabtu - Minggu, Hari Besar dan Tanggal Merah tutup
Beranda » Blog » Menumbuhkan Soft Skills Kewirausahan Siswa melalui Market Day

Menumbuhkan Soft Skills Kewirausahan Siswa melalui Market Day

Diposting pada 1 November 2022 oleh Purnama / Dilihat: 535 kali / Kategori:

Oleh: Herni Karjawati, S.Pd., M.Pd.*

Salah satu tujuan Negara Republik Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam mukodimah pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 disana sangat jelas menyebutkan mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain dalam bidang pendidikan, pembangunan juga berupaya meningkatkan kualitas manusia Indonesia guna mewujudkan masyarakat yang maju, hal tersebut sebagaimana telah diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Pendidikan bertujuan untuk menghasilkan lulusan atau sumber daya manusia (SDM) yang cerdas dan kompetitif. Lulusan tersebut diharapkan selain menguasai hard skills juga harus memiliki soft skills. Agar tujuan tersebut tercapai, maka penyelenggara pendidikan harus mengupayakan terjadinya transform of knowledge dan transform of value secara seimbang.

 

Soft skills adalah kompetensi-kompetensi diri tidak terlihat yang diperlukan dalam pembelajaran, misalnya kompetensi siswa dalam bekerjasama, integritas dan lain-lain (Ichsan & Ariyanti, 2005:5). Kemampuan soft skill menjadi sesuatu yang penting dan dipertimbangkan oleh banyak lembaga dalam pengembangan lulusan dimasa depan, selain keterampilan-keterampilan teknis yang harus dimiliki (Majid, dkk, 2012:1036).

Soft skills dapat diterapkan dalam proses pembelajaran yang diselenggaran oleh guru dalam proses belajar mengajar, mulai dari menyusun silabus dengan mencantumkan nilai karakter yang harus dikuasai peserta didik, kemudian dalam rancangan proses pembelajaran, yang dikreatifkan pada kemampuan guru dalam pengelolaan kelas.

Solusi Keluarga Bermasalah

DAPATKAN HARGA DISKON HINGGA 25%

Jadi di sini dibutuhkan keterampilan guru dalam mengolah pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas ataupun laboratorium, yang mana dapat menanamkan serta mengembangkan nilai-nilai toleransi, kerja sama, saling menghargai, gotong royong, dan lain-lain. Selain kepandaian mengolah pembelajaran soft skills ini akan lebih efektif jika diikuti dan harus disertai dengan teladan dari guru yang bersangkutan.

Pengembangan sotf skills dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat melalui kegiatan kepanduan, kepecinta-alaman, palang merah remaja, maupun olah raga, dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya. Dari kegiatan-kegiatan tersebut peserta didik akan banyak memperoleh nilai-nilai karakter yang baik secara langsung maupun tidak langsung harus diikuti dan dipraktikan, baik itu nilai sportifitas, kedisiplinan, keterampilan, kemampuan berkomunikasi, kepemimpinan, beretika, dan sebagainya.

Hard skill berkaitan dengan kemampuan pengetahuan (kognitif) sedangkan soft skills berkaitan dengan sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotorik). Untuk memperoleh keseimbangan antara hard skills dengan soft skills perlu ditanamkan dan dilatihkan dari dini pada setiap orang sejak siswa SD (Rusmardiana, 2016:99).

Soft skills juga diartikan sebagai kecakapan hidup berupa keterampilan untuk membekali dirinya sendiri, bermasyarakat atau berkelompok, atau serta dengan Tuhan. Dengan soft skills akan dapat menjadikan seseorang merasa diakui keberadaannya di lingkungannya yang di dalamnya termaktub keterampilan dalam berkomunikasi, keterampilan berkelompok, keterampilan berbahasa, keterampilan emosional, keterampilan spiritual serta memiliki moral dan etika (Elfindri dkk, 2010:67).

Dapatkan segera !! masih harga promo Pre Order

Kemampuan soft skills siswa dapat ditunjukkan dengan atribut-atribut soft skills yang dipakai untuk mengetahui kemampuan soft skills siswa pada suatu proses pembelajaran, antara lain: kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dalam kelompok, kreativitas, berpikir kritis, percaya diri, dan kemampuan pemecahan masalah.

Sedangkan Market day adalah kegiatan belajar entrepreneur, yang mana anak-anak dibimbing caranya mempromosikan suatu produk pada temannya, pendidik, maupun untuk orang luar. Aktivitas tersebut umumnya dilakukan bazar atau pasar yang dilaksanakan di sekolahnya. Market day bisa saja menumbuhkan rasa kepercayaan dirinya, meningkatkan kemampuan berkomunikasi anak dan membentuk kecerdasan berbisnis anak (Zultiar & Siwiyanti, 2017:19).

Market day merupakan bagian dari pendidikan yang tujuannya menerangkan penafsiran dan kesadaran yang pastinya lebih lengkap mengenai kehidupan, mengelola struktuk emosi dan mental yang lebih setimbang, hingga membentuk perilaku sehari-hari yang lebih terang dari priode ke priode selanjutnya (Zultiar, 2017:20). Market day  dalam sebuah waktu yang mana anak dengan bergiliran dalam berniaga di sekolahnya, baik dalam berjualan konsumsi pangan maupun produk lainnya, pada aktivitas tersebut memiliki sesuatu yang berisikan ilmu yang cukup bermakna yakni anak-anak berinteraksi langsung kepada orang tuanya.

Pendidikan kewirausahaan memiliki tujuan memberikan keterampilan dan kecakapan hidup life skill agar dapat dimanfaatkan siswa dalam kehidupan sehari-hari. Program pendidikan pengembangan diri melalui pendidikan kewirausahaan yang dilakukan di sekolah dasar (SD) dapat  dikemas dalam kegiatan market day.

Market day dirancang untuk memberikan pembelajaran kepada anak didik tentang semangat dan jiwa enterpreneurship (kewirausahaan). Market day dikembangkan di sekolah adalah salah satu bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang termuat dalam kurikulum pengembangan diri. Program pendidikan market day tersebut diimplementasikan dalam bentuk pembelajaran di kelas (pembelajaran konsep-konsep kewirausahaan yang terintegrasi ke seluruh mata pelajaran). Selain itu pendidikan market day juga diimplementasikan dalam bentuk praktik berjualan secara langsung yang dilakukan di sekolah dan di luar sekolah. Kedua bentuk pembelajaran market day yang termuat dalam kurikulum pengembangan diri tersebut bertujuan untuk membentuk budaya kemandirian dan jiwa kewirausahaan pada siswa.

*Penulis adalah Pendidik di SD Negeri 1 Larangan Kec. Pagentan Kab. Banjarnegara Jawa Tengah

Tags: , , , , , , ,

Bagikan ke

Menumbuhkan Soft Skills Kewirausahan Siswa melalui Market Day

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Menumbuhkan Soft Skills Kewirausahan Siswa melalui Market Day

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: